Langsung ke konten utama

tentang buku yang tak sabar ditamatkan dan sebuah kisah penipuan

..walaupun sudah berlangganan gramedia digital dan menamatkan satu buku puisi karya M. Aan Mansyur yang berjudul Tidak Ada Newyork Hari Ini, juga menamatkan semua seri novel grafis Grey & Jingga karya Sweta Kartika, lalu apa ya saya lupa lagi.  Pesona buku kertas tak juga pudar, saya masih juga membaca ulang beberapa buku kang Pidi Baiq.

Sampai kemudian, saya menemukan informasi tentang buku yang katanya bagus, judulnya Resign yang ditulis oleh Almira Bastari.  Dan itu terbukti benar adanya, buku yang katanya masuk metro-pop itu saya tamatkan kurang dari jam jam secara marathon, alur kisahnya mengalir, seakan-akan menonton film tentang kehidupan kerjaan dalam sebuah kantor -mungkin suatu saat buku ini bakal dibuat filmnya juga.  Gara-gara itu pula akhirnya saya memutuskan membeli karya terbarunya yang konon saat dibuka sesi pre ordernya, ratusan buku cetakan pertamanya terjual habis dalam 10 menit. Luarbiasa sekali.

Beberapa minggu setelahnya, saya membaca kabar bahwa salahsatu penulis idola saya: Andrea Hirata, menerbitkan buku barunya yang berjudul Guru Aini.  Buru-buru saya memesannya secara online. Saat sampai, tak sabar saya baca beberapa halaman awalnya, dan baru sehabis pulang kantor tadi saya teruskan membaca, dan akhirnya saya tamatkan setelah melanjutkan membacanya sehabis isya.  Kisah-kisah karya Andrea selalu berhasil membuat saya terpesona, dan semakin menerbitkan keyakinan saya bahwa semua orang pada dasarnya adalah jenius, hanya tak semua orang mengetahui sisi kejeniusannya, bahkan oleh empunya diri sendiri.

Mungkin boleh saya sesekali pamer di sini, bahwa pernah berkesempatan ke Manggar, mampir ke Museum Kata.


Kemudian tentang penipuan, entahlah.  gara-gara ingin mempunyai sebuah perangkat elektronik,  seperti biasanya mencari-carilah di aplikasi dagang online.  Tak elok mungkin saya membicarakan nama  aplikasinya, tapi intinya saya terbujuk dengan deskripsi yang mendetail tentang produk yang dijual, padahal sudah menggunakan filter: bekas.  Saya tak mencari barang baru karena tahu budgetnya tak bakal cukup.

Singkat cerita,  karena harganya terpaut cukup logis, maka saya bayarlah.  Saya kirim pesan juga dengan pelapak bahwa saya sudah bayar., lama tak ada respon.  Sampai tiba-tiba saya mendapatkan telepon dari nomor telepon rumah dengan kode awal ibukota.  Malas diangkat, nanti paling-paling promosi dari operator selular seperti biasa, dibujuk untuk menaikkan limit telpon pasca bayar.

Tak lama kemudian, masuk lagi telepon dari nomor XL, baiklah saya kasih saja nomornya di sini: 0818215947- biar nanti kalau ada yang mendapatkan telepon dari nomor yang jelas penipu itu untuk bisa diabaikan saja, baru satu kalimat yang penelpon ucapkan saya sudah tahu kalau itu tidak benar: dia mengaku sebagai CS dari aplikasi dagang onlen tersebut.  Langsung saya tutup.

Lalu saya telpon CS aplikasi untuk melaporkan indikasi penipuan, sambil meminta tolong untuk mengembalikan sejumlah uang yang sudah terlanjur ditransfer.  Untungnya ditangani dengan baik, karena tak lama pengajuan pembatalan transaksi saya disetujui dan yang sudah terlanjur dibayarkan pun bisa ditarik/dikembalikan lagi.  Alhamdulillah.

Saya memang sembrono, bertransaksi dengan akun pelapak yang reputasinya sangat tidak jelas, tidak ada review sama sekali dari pembeli sebelumnya, tidak melihat jumlah bintang dan yang paling fatal adalah mengindahkan tanggal akun itu dibuat.

Untunglah semua terselesaikan dengan baik, baik masalah penipuan maupun menamatkan buku-buku bagus itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti