pertama.
aku dendam dengan guru matematikaku di kelas dua SMP yang dengan senyum, sambil melihat tulisanku, lalu berucap:
tulisanmu kaya' cakar ayam ya.
kedua.
dengan adik kelas, yang dengan mulut tanpa dosa berucap:
gara-gara itu aku berusaha membuktikan kalau kalimatnya itu salah besar.
ketiga.
dengan seorang petinggi yang entah dengan alasan apa tak datang di ujianku, padahal sehari sebelumnya dia ada di kota yang sama, dan berbulan-bulan sebelumnya mengejarku untuk lulus tanpa syarat. beberapa waktu kemudian setelah lulus pun, aku dianggap tak lebih lulusan SMA yang baru magang di kantor. beberapa bulan kemudian setelah bekerja, dia berani-beraninya berucap:
gara-gara rangkaian kejadian itu, respekku sama itu orang hilang sama sekali
keempat.
dengan seseorang yang bilang secara tidak langsung bahwa kinerjaku lambat, bahwa perlunya pencitraan, di satu sisi bilang semuanya harus berdasar data, di sisi lain berusaha menerima perintah atas yang di atasnya tanpa melihat kondisi riil orang-orang yang langsung mengerjakannya, kadang berkilah dengan satu kata:
.
.
.
aku pikir, tiada yang akan pernah peduli dengan dirimu, semua orang cuma mikirin dirinya sendiri
.
.
.
F**K ALL OF F**KIN' Y*U
.
.
.
benar apa kata Michael Jackson:
aku dendam dengan guru matematikaku di kelas dua SMP yang dengan senyum, sambil melihat tulisanku, lalu berucap:
tulisanmu kaya' cakar ayam ya.
gara-gara itu aku tak begitu lagi suka dengan matematika.
kedua.
dengan adik kelas, yang dengan mulut tanpa dosa berucap:
gak akan bisa sekolah tanpa ada duit
gara-gara itu aku berusaha membuktikan kalau kalimatnya itu salah besar.
ketiga.
dengan seorang petinggi yang entah dengan alasan apa tak datang di ujianku, padahal sehari sebelumnya dia ada di kota yang sama, dan berbulan-bulan sebelumnya mengejarku untuk lulus tanpa syarat. beberapa waktu kemudian setelah lulus pun, aku dianggap tak lebih lulusan SMA yang baru magang di kantor. beberapa bulan kemudian setelah bekerja, dia berani-beraninya berucap:
tak ada gunanya sekolah tinggi kalau tak ada kinerja yang nyata hasilnya.
gara-gara rangkaian kejadian itu, respekku sama itu orang hilang sama sekali
keempat.
dengan seseorang yang bilang secara tidak langsung bahwa kinerjaku lambat, bahwa perlunya pencitraan, di satu sisi bilang semuanya harus berdasar data, di sisi lain berusaha menerima perintah atas yang di atasnya tanpa melihat kondisi riil orang-orang yang langsung mengerjakannya, kadang berkilah dengan satu kata:
..challenge?.
.
.
.
aku pikir, tiada yang akan pernah peduli dengan dirimu, semua orang cuma mikirin dirinya sendiri
.
.
.
F**K ALL OF F**KIN' Y*U
.
.
.
benar apa kata Michael Jackson:
Komentar
Posting Komentar