Langsung ke konten utama

napas dendam

pertama.
aku dendam dengan guru matematikaku di kelas dua SMP yang dengan senyum, sambil melihat tulisanku, lalu berucap:
tulisanmu kaya' cakar ayam ya.
gara-gara itu aku tak begitu lagi suka dengan matematika.

kedua.
dengan adik kelas, yang dengan mulut tanpa dosa berucap:
gak akan bisa sekolah tanpa ada duit

gara-gara itu aku berusaha membuktikan kalau kalimatnya itu salah besar.

ketiga.
dengan seorang petinggi yang entah dengan alasan apa tak datang di ujianku, padahal sehari sebelumnya dia ada di kota yang sama, dan berbulan-bulan sebelumnya mengejarku untuk lulus tanpa syarat.  beberapa waktu kemudian setelah lulus pun, aku dianggap tak lebih lulusan SMA yang baru magang di kantor.  beberapa bulan kemudian setelah bekerja, dia berani-beraninya berucap:
tak ada gunanya sekolah tinggi kalau tak ada kinerja yang nyata hasilnya.

gara-gara rangkaian kejadian itu, respekku sama itu orang hilang sama sekali

keempat.
dengan seseorang yang bilang secara tidak langsung bahwa kinerjaku lambat, bahwa perlunya pencitraan, di satu sisi bilang semuanya harus berdasar data, di sisi lain berusaha menerima perintah atas yang di atasnya tanpa melihat kondisi riil orang-orang yang langsung mengerjakannya, kadang berkilah dengan satu kata:
..challenge?
.
.
.
.
aku pikir, tiada yang akan pernah peduli dengan dirimu, semua orang cuma mikirin dirinya sendiri
.
.
.
F**K ALL OF F**KIN' Y*U
.
.
.
benar apa kata Michael Jackson:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

tentang Nuran, penulis yang mencoba bengal namun gagal

..."Aku pake topi bergambar macan.."  Demikian isi pesan pendek yang masuk ke telepon genggam jadul saya. Waktu itu adalah acara meet and greet Pidi Baiq di Togamas Gejayan. Akhirnya saya bisa bertemu & bersalaman dengan blogger yang -maaf- baru-baru saja saya kenal waktu itu namun langsung membuat terpikat dengan tulisan-tulisannya. Apalagi beberapa tulisannya menguak lugas berbagai sisi Guns n' Roses, band rock n' roll peringkat satu dalam hidup saya. Itulah Nuran, pemuda bertubuh sehat jebolan Tegalboto. Belakangan saya baru nyadar kalau saya berkenalan dengan wartawan majalah musik ternama. Pantas saja tulisan-tulisannya beralur rapi, batin saya. Beberapa jeda kemudian, saya sempat nengok kontrakannya di Condongcatur. Kenalan dengan peliharaanya yang bertitel Oz. Berkesempatan melihat-lihat sebagian koleksi bacaannya yang.. tampaknya terlalu berat untuk otak saya. Ohiya, waktu itu seorang Nuran masih berstatus maha