Langsung ke konten utama

tentang komunikasi

sekali lagi, aku akui, komunikasiku sangatlah jelek, kadang bicaraku seperti marah-marah / padahal tidak.  kadang aku berkata seperti nyindir padahal tidak.  Kadang yang aku sampaikan lewat mulut dan tulisan tidak sama dengan apa yang ada di benakku, jadinya responnya kadang tak seperti yang diharapkan.

tapi tak mengapa, seringkali akupun susah memahami isi pikiran orang lain, maunya apa, dan nyambungin dua kemauan apalagi, seringkali sulit.

mungkin akibat sedari kecil tak dibiasakan bicara dan menyampaikan pendapat di rumah, terbiasa diam, karena takut dimarahin.  dan memang ga dibiasakan ngomong.  lha bicara di depan kelas waktu sekolah saja seakan-akan neraka saja bagiku.

aku tak menyalahkan siapa-siapa, kok.  akunya saja yang kurang berusaha, jadinya sampai sekarang bicara di depan orang banyak selalu gugup, seringkali susunan kalimat yang aku sampaikan tidak begitu beraturan.

sekarang rasanya tambah parah, menulisku pun kacau.  postingan-postingan di blogku semakin tidak beraturan. apa yang terlintas di pikiranku ya itulah yang aku tulisan.  di samping kebiasaan jarang ngereview ulang dan mengedit postingan.

lagian aku pikir, siapa juga yang masih baca blog ini.  jadinya sering terkagum sendiri saat nengok dashboard dan melihat ada juga yang nengok tulisan-tulisan di sini. walau ga ngerti yang mampir ke sini beneran ngebaca isi atau spammer, entahlah.  ada yang mampir saja, siapapun itu bikin senang.  jadi terimakasih.

Komentar

  1. "komunikasiku sangatlah jelek, kadang bicaraku seperti marah-marah / padahal tidak"
    Aku aminkan, sepanjang perjalanan balik kantor, kesimpulanku ke mbak Anggi adalah : kalau beliau itu bos ku, mesti aku bakal sering misuh2, pasti dia nyebelin kalo ngasih tugas ke anak buahnya. 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. beliau itu, aku maksudnya? halagh hahaha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti