seringkali aku pikir, kian hari mulutku ini semakin tak bisa terjaga, mengeluarkan kalimat yang tak semestinya, mneumpahkan apa saja yang ada di dalam otak dalam bentuk suara hingga membanjir. sekali lagi aku rindu masa sekolah menengah pertama dulu, saat aku lebih sebagai pengamat dibanding ikut dalam riuhnya dunia. aku ingin kembali menjadi aku di masa itu.
belum lagi rahasia-rahasia sederhana tentang dunia, yang kebenarannya tak begitu jelas, dengan gampang diumbar melalui apa saja, di mana-mana, dan kapan pun. padahal tak begitu jelas apa maunya.
diam-diam. seringkali aku kecewa dengan diriku sendiri.
belum lagi rahasia-rahasia sederhana tentang dunia, yang kebenarannya tak begitu jelas, dengan gampang diumbar melalui apa saja, di mana-mana, dan kapan pun. padahal tak begitu jelas apa maunya.
diam-diam. seringkali aku kecewa dengan diriku sendiri.
Komentar
Posting Komentar