Langsung ke konten utama

tentang kota tanpa rasa seni

berulangkali aku berpikir, rasanya kota ini- mungkin lebih tepatnya provinsi ini, tempat aku tinggal sejak lahir, adalah tempat yang paling tidak mempunyai cita rasa seni di negeri ini.

mungkin akibat dulu dibuai oleh kekayaan alamnya, hutan yang hijau dan lebat, yang setelah dihabiskan entah oleh siapa, kemudian terbuai oleh batubara yang entah kenapa banyak sekali bermukim di bumi ini.  Kemudian setelah batuhitam itu tak begitu menggoda, ramai-ramai orang menanam tanaman yang konon rakus air, sawit.

aku pikir, karena apa-apa sudah tersedia dan murah, maka tak banyak yang berusaha membuat kreasi apapun atas hidup, diam tak berbuat apa-apapun di sini sudah bisa hidup.  Beda dengan di pulau seberang, yang sepertinya manusia akan mati jika tak bergerak.

anehnya, juga tak ada alam yang benar-bernar perwujudan citarasa yang cukup tinggi.  Sepertinya Sang Pencipta tak tertarik menciptakan sudut-sudut yang cukup bagus digunakan untuk bersantai.  Taman Nasional tak punya, pantai keruh kecoklatan, air terjun tiada yang terlalu tinggi, sungai juga diabaikan- selain tetap saja menjadi tempat favorit untuk membuang berbagai jenis sampah.

Akhir-akhir ini, memang ada beberapa tempat wisata yang cukup memanjakan mata, sampai aku menyadari bahwa, dulu yang namanya tamasya adalah hal kesekian yang diperlukan dalam hidup, selain makan, bekerja dan sekolah.  Bukan bagian penting dari budaya wilayah yang berpikiran sederhana ini.

tapi, bagaimanapun, aku cukup betah hidup di sini.  kalaupun ingin melihat daerah yang berseni lumayan, tinggal jalan-jalan.  Sesederhana itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej