Langsung ke konten utama

tentang Banjarbaru dan kekaguman masa kecil

kota kecil tempat saya tinggal sekarang ini, mungkin sedikit dari impian saya waktu kecil saya dulu, yang mewujud nyata seiring waktu

paling tidak ada dua hal yang membuat saya kagum dengan Banjarbaru (mungkin saya sudah pernah bercerita tentang hal ini di postingan-postingan sebelumnya, saya agak lupa)..

yang pertama adalah..

dulu itu, mungkin saat masih SD, saya pergi ke rumah salah satu keluarga di Banjarbaru, yang berjarak kuranglebih 25 kilometer dari rumah.  Sementara anggota keluarga yang lainnya entah sedang ngapain ~mungkin sedang silaturahmi, atau waktu itu sedang  ada acara walimah perkawinan, saya lupa tepatnya, ~ saya malah termenung dan terkagum-kagum sendirian di sisi sebuah sumur.  Iya mengagumi sebuah sumur yang airnya begitu jernih.

Seumur-umur waktu itu saya belum pernah menemui air sumur yang jernih, bening, di sekitar rumah saya yang ada di dataran rendah, di daerah persawahan, sumur cenderung keruh, air yang jernih cuma bisa didapat dari tadahan air hujan, sebelum akhirnya kenal dengan air ledeng bertahun-tahun kemudian.  Atau mungkin pas musim hujan baru menemui air sungai yang bening dan terang.

bagian keduanya adalah..

saya kagum dengan sepupu saya, seorang perempuan, yang ehm lumayan cakep, yang berdomisili di Banjarbaru yang biasanya bertandang ke kampung saat lebaran.  Bukan soal cakepnya sih utamanya, tapi pada suatu ketika ada yang bercerita tentang nilai-nilai mata pelajaran yang didapat di sekolahnya, yang saat itu jauh melampaui nilai di sekolah saya.

Kesimpulan saya singkat saja waktu itu: cewek Banjarbaru itu cakep dan pintar, padahal sampelnya cuma satu hehe

Siapa sangka, dua hal itu diberikan pada saya bertahun-tahun kemudian: tinggal di tempat yang punya sumur dengan air dan jernih, lalu punya pasangan hidup yang cakep dan pintar yang kebetulan sudah cukup lama tinggal di kota yang saya kagumi dulu itu ..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti