Langsung ke konten utama

P.N.S hari 2

Rasanya belum pernah saya nyepeda secapek dan sekesel hari kedua kui.  Jarak yang ditempuh sebenarnya lumayan pendek: kurang lebih 12 km, tapi perlu waktu tempuh sekitar 6 jam baru sampai ke titik tuju. Bayangkan aja sepedaan dengan kecepatan rata-rata 2 km/jam. Kesel kan? 😂

Rute Tawangmangu - Cemorosewu benar-benar menguras tenaga & perasaan.  Saya memang sudah dua kali ke Tawangmangu dari Jogja, ke Cemorosewu baru pernah pake motor yang terengah-engah setengah mampus mencapai jalan yang konon posisinya tertinggi di P. Jawa.

Pas pake sepeda, ditambah beban yang lumayan di boncengan, membuat saya sampai pada titik kritis putus asa.  Jalan yang rasanya terus menanjak tanpa ada bonus turunan yang berarti.  Bahkan beberapa kilometer menjelang Cemorokandang, saya memutuskan melepas tas di boncengan lalu saya panggul di bahu supaya sepeda sedikit terasa lebih ringan.  Itu pun plus ndorong beberapa ratus meter karena kaki saya sudah tak sanggup mengayuh pedal.

Mas Radit sudah duluan satu jam sampai Cemorosewu sebelum saya akhirnya berhasil menyusulnya dengan perasaan super lelah.  Pokoknya kalo ada yang ngajak saya sepedaan kesitu lagi, apalagi pake pannier segala: saya nyerah, kapok! 😂

Sekitar dua jam leyeh-leyeh di warung sambil makan sate kelinci, akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke arah Magetan sehabis ashar.  Perkiraan jalanan yang bakal terus menurun ternyata salah, masih ada dihiasi beberapa tanjakan yang lumayan, sebelum jalanan terus turun melewati Magetan dan terus sampai memutuskan istirahat di Madiun..


Komentar

  1. Sate kelinci itu rasanya gimana sih, sering denger tapi ga pernah nyobain :D

    BalasHapus
  2. ngeriiiih. Semoga PNS nya sukses yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siyaap. Sudah beres kok, blm diapdet part terakhirnya 😂

      Hapus
  3. jogja-surabaya sepedaan?
    saya ngebayangin duduk manis di bus aja udah pegel :D

    kereeen om.. semangat terus ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya jg suka pegel naik bis, mending naik kereta mas hehe suwun

      Hapus
  4. Bwaakakakak... 2 km/jam itu kok nyepeda? :D
    Orang jalan kaki aja rata-rata 5 km/jam bisa lebih cepet :D

    Jadi, lebih enak lewat Sragen tow?

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha tetep enakan via cemorosewu, adem & tidak diganggu barisan truk, walau ya begitulaaah, iya saya lupa nulis disini kalo mas Radith langsung baling Jogja lagi :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa ...

Review Sepatu Brodo Active Krakatau

Bikin review singkat gini, gara-gara sejak rilis awal Agustus tadi, sampai sekarang belum ada yang ngebahas tentang produk sepatu lari lokal ini. Heran.   Bahkan produsennya sendiri ga ada bikin reviewnya sama-sekali.  Makin heran. Karena aku ga bisa bikin vlog, padahal maunya gitu kaya orang-orang;  Maka bikin review singkat di sini aja deh. Aku termasuk penggemar produk sepatu dari Brodo.  Dulunya suka sama produk sepatu kulitnya, terutama seri Signore.  Sepatunya rapi, sederhana dan nyaman dipakai.  Tapi seri terakhirnya terasa kurang menyenangkan, kulitnya tak sebagus produk awalnya.  Beda dan kurang pas di kaki. Sampai akhirnya membeli Brodo seri Active. Active Sprint namanya. Full black.  Bagus ini, dipakai sehari-hari, untuk jalan bahkan untuk lari pun cukup nyaman. Lalu saat mulai menyukai olahraga lari, membeli seri Active Inizio. Ini lebih nyaman daripada Sprint.  Menariknya juga nyaman dipakai untuk sehari-hari, jalan kaki maupun l...

berlari untuk apa?

. ada kawan yang menyempatkan berlari setiap hari sedari entah berapa tahun silam, ada juga kawan yang punya target berlari 100 km per bulan.  awalnya aku mencoba berlari setiap hari, walau biasanya hanya di kisaran 3 km saja.  lama-lama, tentu saja ku yang cukup pemalas ini akhirnya hanya mampu bertahan 'kup rajin' selama kurleb sebulan dan akhirnya tergoda untuk rehat sehari dengan alasan masuk angin campur sakit kepala. aku ambil tengahnya saja lah, target 100 km sebulan tampaknya tak terlalu berat sekarang, setelah menelan beberapa teori tentang berlari dan memperbaiki form berlari dengan cara sesekali lari pakai sendal barefoot.   Tentu saja aku masih pula bersepeda sesekali, seperti hari ini, saat anak-anak sudah menyelesaikan minggu ujiannya, jadinya tak ada yang perlu diantar pagi-pagi hari. anehnya ya, sejak cukup intens berlari, napsu makanku malah bertambah, suka laporan, jadi aja malah naik sekitar 3 kiloan dibanding sebelum rajin pelarian, warbyasa sekali sem...