Langsung ke konten utama

Hari ke 8 : Gelato, Pengakuan & Poster

Karena hal baru yang saya lakukan hari ini minim sekali, tapi ya paling tidak misi terselesaikan sih.  Saya hari ini mencoba kedai gelato yang baru saya liat tadi siang, tak sengaja pas lewat daerah Terban, malah nemu Arlechinno gelato, jadi saja tergoda mampir.  Bagian menyenangkan dari kedai gelato adalah varian rasa yang banyak, beragam dan sepertinya enak semua.  Tadi saya memutuskan untuk nyoba rasa anggur/malaga dan rasa kacang.  Dua scoop, dua rasa, dua puluh lima ribu rupiah.  Ini dia penampakannya:


Kedainya sederhana dan tak seberapa luas, letaknya persis di samping el's computer.  Mungkin nanti kesitu lagi, penasaran dengan rasa yoghurt strawberry atau apa ya tadi, rasanya asem-asem manis enak gitu.  Sayang dikasi tau yang jual tentang varian rasa yang katanya baru itu setelah saya sudah memilih anggur & kacang itu.

Kemudian tentang pengakuan, sub judul yang kedua #halaghsokformal.. cuma sekedar pengakuan tentang idola saya sejak saya es em pe.  Mungkin saya pernah sih menceritakan hal ini, bahwa semenjak dulu sampai sekarang saya tetap dan masih mengidolakan mb Karina Suwandi he.he.he

Dulu dia pernah jadi model di vidklip Barcelona & Penari-nya Fariz RM.  Ya ampun sekali kan, saya nggak move on sedemikian lama dari bayangan mb Karina.  Sejak kapan ya, sepertinya sejak tahun 1987 mungkin, sudah tiga dasawarsa sodara-sodara! Saya kok ya baru nyadar kalo seneng sama idola bisa seawet gitu hahaha

Tentang sub judul kedua, dulu waktu kos, beberapa tahun poster mb Tamara Blesznski yang bertangtop hitam menghias dinding kamar, saingan sama potongan wajah Susan Bachtiar, model yang juga tak pernah lekang jadi idola saya sampai sekarang.  Sementara saya juga pernah nakal diam-diam masang poster Sarah Azhari pake swimsuit secara tak kentara di belakang pintu kamar, bonus majalah Popular kalo tidak salah huehue.  Satu lagi, di kamar mandi kami, entah siapa yang memasangnya, soalnya waktu saya masuk kos situ, posternya sudah terpasang dan abadi disitu, kalau tak salah posternya si cantik Laetitia Casta

Jadi, demikianlah misi hari ini yang intinya sebenarnya cuma tentang mencoba kedai gelato yang baru tau, sisanya anggap aja bonus.  Haduh, semakin tak jelas dan absurd saja rasanya postingan saya di blog ini. 



Komentar

  1. Aku pernah beli gelato di pasar santa, dan untuk porsi segitu harganya lima puluh ribuan! :(

    Waktu itu makannya berdua sama ica --temenku yang ikut ke jogja itu, lho, om :p

    Tapi sebenarnya bukan itu poinnya, aku mau bilang sekalian bahwa di pasar santa itu ada toko buku indie yang keren banget. Sering ada acara dan diskusi, jadi om warm kalau ke jakarta, harus banget mampir ke sana~ (iklan)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah boleh juga tar kalo ke jkt ya, gelato harga segitu sungguh suram dan kejam :|

      Hapus
    2. Iya om, sungguh. Bayangkan! :(( Sampai kalau pengin gelato lagi, pasti mikir-mikir *lho

      Padahal itu di pasar, lho :(
      Kalau di mal gede sih tak apa, mungkin bayar sewa tempat dan pajaknya mahal, hahaha.

      Hapus
    3. saya jd pengen ke tempo gelato lg hari ini, cuma 20rb/2 scoopnya kalo ga salah #eh :))

      Hapus
    4. Hahaha congkak itu menyenangkan 😂😂😂

      Hapus
  2. Ini #misi21 jangan2 isinya nyobain makanan melulu :D

    BalasHapus
  3. Saya kok fokusnya ke poster Sarah Azhari pakai swimsuit, ya :D

    Ngomong2 soal makanan di Jogja, dulu saya pernah ke kedai kecil sekaligus toko buku di jalan Mataram (?) atau Selokan Mataram, saya lupa...mereka jual pizza buatan sendiri yang enak banget!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe mb sarah itu bikin lospokus ya 😂

      Toko buku apa itu di selokan Mataram, kyknya bukan togamas ya? Yaiyalaah 😬

      Hapus
    2. Ke sananya sama aku ya, Tan. Ahahaha...dan serius itu enak banget. Kamu harus cobain, Mas. Atau udah? *nebeng di komen Tan Sis*

      Hapus
    3. @yenita : bellum, aku yo ga ngerti je kedai yg dimaksud itu judulnya apa. Kan banyak berjejer warung2 di sepanjang selokan soale, eh apa maksudnya yg di jalan agro yg deket UNY & UGM yg empunya bule & toko bukunya di lantai 2 itu? Sudah tutup kalo itu sih 😓

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti

jejak bubin Lantang

jika ditanya salah satu kota yang ingin saya datengin sejak berpuluh tahun yang lalu, jawaban saya pastilah: Bandar Lampung.  Tentu karena nama-nama sudut kota itu lekat di otak saya, gara-gara karya bubin Lantang itulah. dan saya, akhirnya menjejakkan kaki juga di tanah impian itu.  Sengaja dari penginepan, naik gojeg ke Jl. Manggis.  Itu kalo di serial Anak-anak Mama Alin adalah lokasi rumahnya Wulansari- ceweknya 'Ra. Sedangkan di novel Bila, itu adalah jalan tempat kediamannya Puji- ceweknya Fay. di Bila, malah jelas dibilangin nomer rumahnya: empatbelas, ya persis nomer rumah saya dulu di kampung.  Melihat plang nama jalan Manggis saja saya senang tak terkira.   Apalagi habis itu menemukan rumah bernomor 14.  Dan saya baru tau kalo itu rumah pegawai perusahaan kereta api.  Rumah tua memang, persis seperti yang digambarin di buku. Belum cukup senang saya, saat berjalan ke arah barat, ternyata ujung jalan bermuara ke Pasir Gintung! Tempat legendaris yang digambarkan sebaga