Langsung ke konten utama

Si sulung yang bikin saya bangga & malu sekaligus

Sekitar satu bulan yang lalu, tak terasa si sulung yang sudah kelas tiga Tsanawiyah itu, menjalani masa ujian nasional.  Dia tenang-tenang saja, di mata saya begitu.  Aktifitas mainnya juga tak berkurang.

Saat ditanya, jawabnya selalu bisa ngejawab semua soal, malah katanya lebih mudah dari soal-soal saat try out.  Pede sekali pokokmen.

Dan barusan, pengumuman hasil ujiannya keluar.  Saya terharu euy, nilai rata-ratanya jauh di luar perkiraan saya, mengingat hasil try outnya biasa-biasa saja.  Ya nilai 80 koma sekian itu menurut saya keren, keren sekali.

Bangga? 
Iyalah, bangga sekali ngeliat ujiannya sukses.  Yang jelas dengan nilai segitu si sulung itu insya Allah bisa masuk sekolah mana aja yang dia mau.  Berdasarkan survei singkat masih di atas nilai standar masuk sekolah.

Lalu malunya?

Ya malu lah.  Anak saya sudah lulus sekolah, sayanya belum. Ah pokoknya hari ini masih euforia sendirian, sambil mikir mesti kecerdasannya nurun dari uminya.  Uminya dulu waktu sekolah juara umum melulu sih, jadi aja saya nekat naksir sang juara *lah malah nostalgia, sempet-sempetnya hahaha*

Dan ya beliau, jauh-jauh hari memutuskan untuk melanjutkan petualangannya, kali ini lebih ke timur.  Jombang titik pilihan persinggahan berikutnya.  Semoga kau terus diberi lindungan oleh-Nya dalam perjalanan hidupmu ya nak.

Komentar

  1. Hooo... Mau masuk Daarul Ulum om? wah.. om warem bakal lebih lama di jogja neh. biar ada alasan sering maen ke bang Thor di Jombang *eh =))

    BalasHapus
  2. Waaaah anaknya hebaaaat! Ayo Om semangat kuliahnya! \o/

    BalasHapus
  3. Wah... Hebaaaat... Semoga makin sukses buat si sulung, juga ayahnya pastinya. 😀😀

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa ...

Review Sepatu Brodo Active Krakatau

Bikin review singkat gini, gara-gara sejak rilis awal Agustus tadi, sampai sekarang belum ada yang ngebahas tentang produk sepatu lari lokal ini. Heran.   Bahkan produsennya sendiri ga ada bikin reviewnya sama-sekali.  Makin heran. Karena aku ga bisa bikin vlog, padahal maunya gitu kaya orang-orang;  Maka bikin review singkat di sini aja deh. Aku termasuk penggemar produk sepatu dari Brodo.  Dulunya suka sama produk sepatu kulitnya, terutama seri Signore.  Sepatunya rapi, sederhana dan nyaman dipakai.  Tapi seri terakhirnya terasa kurang menyenangkan, kulitnya tak sebagus produk awalnya.  Beda dan kurang pas di kaki. Sampai akhirnya membeli Brodo seri Active. Active Sprint namanya. Full black.  Bagus ini, dipakai sehari-hari, untuk jalan bahkan untuk lari pun cukup nyaman. Lalu saat mulai menyukai olahraga lari, membeli seri Active Inizio. Ini lebih nyaman daripada Sprint.  Menariknya juga nyaman dipakai untuk sehari-hari, jalan kaki maupun l...

berlari untuk apa?

. ada kawan yang menyempatkan berlari setiap hari sedari entah berapa tahun silam, ada juga kawan yang punya target berlari 100 km per bulan.  awalnya aku mencoba berlari setiap hari, walau biasanya hanya di kisaran 3 km saja.  lama-lama, tentu saja ku yang cukup pemalas ini akhirnya hanya mampu bertahan 'kup rajin' selama kurleb sebulan dan akhirnya tergoda untuk rehat sehari dengan alasan masuk angin campur sakit kepala. aku ambil tengahnya saja lah, target 100 km sebulan tampaknya tak terlalu berat sekarang, setelah menelan beberapa teori tentang berlari dan memperbaiki form berlari dengan cara sesekali lari pakai sendal barefoot.   Tentu saja aku masih pula bersepeda sesekali, seperti hari ini, saat anak-anak sudah menyelesaikan minggu ujiannya, jadinya tak ada yang perlu diantar pagi-pagi hari. anehnya ya, sejak cukup intens berlari, napsu makanku malah bertambah, suka laporan, jadi aja malah naik sekitar 3 kiloan dibanding sebelum rajin pelarian, warbyasa sekali sem...