Kamar kedua dari ujung, di belakangnya kamar mandi. Tiga kali tiga meter, bercat putih kusam, didindingnya, tepat di meja depan belajar, ada foto kecil, sesosok gadis berkerudung merah jambu, tersenyum disitu. Didinding satunya, ada juga foto seseorang yang tertunduk, berkaos coklat, masih orag yang sama.
Dan di depan pintu, gadis yang sama, tersenyum-senyum, berbagi cerita dengan lelakinya, setelah setahun tidak bertemu. Kota hujan dan kota lelakinya tak dekat untuk ditempuh berjalan kaki, hanya ada lembaran-lembaran surat,, dan interlokal tengah malam sebagai penyambung rasa, rindu katanya, namun tak pernah terucapkan.
Beberapa menit kemudian mereka beranjak, rencananya ke riam kanan, mungkin saat itu kau tidak tahu.
--
*suatu pagi, di sudut malvinas, 1995
Dan di depan pintu, gadis yang sama, tersenyum-senyum, berbagi cerita dengan lelakinya, setelah setahun tidak bertemu. Kota hujan dan kota lelakinya tak dekat untuk ditempuh berjalan kaki, hanya ada lembaran-lembaran surat,, dan interlokal tengah malam sebagai penyambung rasa, rindu katanya, namun tak pernah terucapkan.
Beberapa menit kemudian mereka beranjak, rencananya ke riam kanan, mungkin saat itu kau tidak tahu.
--
*suatu pagi, di sudut malvinas, 1995
Komentar
Posting Komentar