Angkot warna hijau tua melaju, di dalamnya tersisa dua
penumpang, seorang pemuda, dan gadisnya.
Tanpa mampu memandang indah gadisnya, si lelaki menyerahkan bungkusan
berbentuk kotak, kaset isinya, Dewa 19 jilid format masa depan, ditebusnya
dengan nyaris seperempat jatah bulanannya.
Tapi tak mengapa, saat itu, beberapa hari lagi adalah ulang tahun
gadisnya, dan beberapa hari lagi pula, ia akan ditinggalkan. Tak tahu entah sampai kapan.
Dua hal yang menjadikan kaset itu sebagai pilihan, yang
pertama adalah fakta bahwa mereka berdua menyukai Dewa, kedua adalah ada lirik
lagu ulang tahun di dalamnya.
Angkot terus melaju, menuju pertigaan jalan menuju rumah
sang gadis. Dan hanya suara angkot,
jalanan, hembusan angin yang meraja.
Mereka mash terdiam, penuh dengan pikiran masing-masing, akan esok yang
akan diisi oleh jarak, mungkin memang baiknya hanyalah menikmati diam dan jarak
yang begitu dekat. Sebelum esok datang, dan menunggu waktu kembali menjadikan
keduanya tak lagi mengenal kata ‘jauh’.
---
*suatu Juni, 1994
Komentar
Posting Komentar