Semenjak dari pelabuhan Perak, pedalaman Randublatung sampai terdampar di asrama mahasiswa di sudut AM Sangaji Jogja dua minggu kemudian, lirik itulah yang terngiang-ngiang, berulang-ulang, meneriakan undangan ketidaksabaran, untuk segera kembali berusaha memendekkan jarak.
Dua tahun bukanlah waktu yang sedikit, dihitung dengan cara apapun tetap sama : lama.
Dan sekarang adalah kesempatan datang dengan sendirinya, lelaki itu sudah bersiap-siap dan bergegas entah sejak kapan. Tersenyum membayangkan rel besi yang akan diarunginya, hal dan sesuatu yang benar-benar asing baginya.
Tapi hey, dua belas jam tidak terasa. Hingga tiba-tiba saja dirinya ada di suatu pagi di sudut Batu Tapak. Dan gadisnya mengucapkan salam, di depan pintu.
--
*menjelang senja di Lempuyangan, maret 1997
Dua tahun bukanlah waktu yang sedikit, dihitung dengan cara apapun tetap sama : lama.
Dan sekarang adalah kesempatan datang dengan sendirinya, lelaki itu sudah bersiap-siap dan bergegas entah sejak kapan. Tersenyum membayangkan rel besi yang akan diarunginya, hal dan sesuatu yang benar-benar asing baginya.
Tapi hey, dua belas jam tidak terasa. Hingga tiba-tiba saja dirinya ada di suatu pagi di sudut Batu Tapak. Dan gadisnya mengucapkan salam, di depan pintu.
--
*menjelang senja di Lempuyangan, maret 1997
Komentar
Posting Komentar