Langsung ke konten utama

interview.

 Jadi, akhirnya kemarin sampai juga pada tahap akhir assesment yaitu wawancara, dari 10 orang yang ikutan psikotes, tersisa 5 orang untu disaring lagi jadi 3 besar, ceritanya begitu.

dan tiap kali mencoba hal baru, selalu saja jantung saya berdebar tak karuan haha.  apalagi kudu nunggu sesuai urutan abjad, itu artinya huruf R tentu saja posisinya ada di urutan yang minimal ada di tengah.

saat di ruang tunggu untuk diwawancara paniata pelaksana, saya tolah toleh kok ya peserta lain ada yang bawa leptop, ada yang abwa print out bahan, lha aku ya ga bawa apa-apa, kan mau ditanya-tanya doang, kan ya? *polos*

sampai akhirnya giliran tiba, msauak ke aula, tempat wawancara berlangsung, duduk di tengah ruangan, sementara di depan ada empat orang penguji, mirip ujian tesis saja. Sebenarnya jumlah penguji direncanakan 5 orang katanya, cuma satu orang sedang berhalangan hadir, jadi saja cukup 4 saja.

awal masuk ruangan, saya langsung menyapa dan meminta ijin untuk tetap memakai jaket di ruangan dengan alasan : "tidak tahan dingin*. untungnya dibolehin sama panitia penguji. aman!

dibuka dengan intro singkat, trus diminta mengenalkan diri dan paparan singkat tentang alasan mengikuti assesment untuk kemudian ditanya-tanya terkait strategi pemecahan masalah.

semua pertanyaan berujung pada jawaban :mapping.

ya gimana lagi, strategi baru bisa disusun jika pemetaan masalah dan potensi kelar dilakukan, dan saat ditanya berapa lama waktu yang diperlukan untuk mapping terkait sumber daya manusia, aku kok ya langsung menjawab  sekitar 2 minggu, jika dilakukan secara intensif.

e-ya-ampun. optimis dan terasa menjanjikan sekali jawabanku sih ya 😶

perhitunganku sih berdasarkan cluster masalah dan  wilayah, ya semoga saja jawaan itu cukup memuaskan semua anggota tim penguji dan ketua yang notabene ternyata adalah sama-sama alumnus Unair dan beliau juga kepala sekolah di tempat saya ngajar je hehe

mari kita tunggu hasilnya,

eh kita? aku aja kali ..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa ...

Review Sepatu Brodo Active Krakatau

Bikin review singkat gini, gara-gara sejak rilis awal Agustus tadi, sampai sekarang belum ada yang ngebahas tentang produk sepatu lari lokal ini. Heran.   Bahkan produsennya sendiri ga ada bikin reviewnya sama-sekali.  Makin heran. Karena aku ga bisa bikin vlog, padahal maunya gitu kaya orang-orang;  Maka bikin review singkat di sini aja deh. Aku termasuk penggemar produk sepatu dari Brodo.  Dulunya suka sama produk sepatu kulitnya, terutama seri Signore.  Sepatunya rapi, sederhana dan nyaman dipakai.  Tapi seri terakhirnya terasa kurang menyenangkan, kulitnya tak sebagus produk awalnya.  Beda dan kurang pas di kaki. Sampai akhirnya membeli Brodo seri Active. Active Sprint namanya. Full black.  Bagus ini, dipakai sehari-hari, untuk jalan bahkan untuk lari pun cukup nyaman. Lalu saat mulai menyukai olahraga lari, membeli seri Active Inizio. Ini lebih nyaman daripada Sprint.  Menariknya juga nyaman dipakai untuk sehari-hari, jalan kaki maupun l...

10 Kesimpulan Teori & Pengalaman Berlari

Berlari adalah olahraga yang sederhana sebenarnya, aku pikir begitu.  Tapi setelah dipelajari kok ya rada ruwet juga.  ..dan rasanya baru kali ini aku rada serius mempelajari teori-teori praktis dalam olahraga.  Bersepeda, olahraga lain yang aku sukai, sebenarnya juga ada beberapa teori praktisnya, tapi toh tak banyak lari ini nguliknya . Secara ringkas ada beberapa poin yang aku pikir penting untuk diperhatikan.  Poin-poin ini pun pelan-pelan aku telaah dan praktekan satu-satu, walau belum total semuanya bisa diterapin.  Mau tidak mau harus dilakukan karena target ikutan marathon dua bulan lagi. Jika ingin berlari nyaman dan terhindar dari cedera, minimal kudu memperhatikan hal-hal berikut: 1. Pemanasan & Pendinginan Hal sederhana yang sering terlupakan dalam olahraga, bahkan saat sepedaan pun aku justru abai akan hal ini.   Warming up dan cooling down ini jadi wajib hukumnya saat berlari.  Sesuai namanya, biar otot ga kaget tentu saja.  Soa...