Langsung ke konten utama

go blog

Saya tergoda untuk iseng membuka sebentar akun twitter barusan, ya ampun ternyata riuh rendah dengan orang-orang pinter dengan segala pendapat-pendapatnya.  Sampai-sampai ada yang menganggap orang lain lebih bodoh dibanding dirinya.  Aduhai saya sepertinya terpaksa undur diri sementara dari sosial media yang satu itu, saya makin merasa saya tak level dengan mereka, melihat kemampuan saya yang sangat terbatas dalam menyikapi masalah negara ini.  Wong menyikapi diri sendiri aja masih belum berhasil kok #halaaagh

Saya jadi rindu saat informasi sekilas yang cuma terbatas dari potongan koran pembungkus pisang goreng di warung penjual sarapan yang sering saya minta dan sobek bagian tekateki silangnya.  Bagian yang lain saya tak begitu peduli.

Atau saat melihat acara dari desa ke desa, kuis gita remaja dan serial starsky and hutch yang saya tonton setiap malam bersama adik saya, di saluran satu-satunya di televisi di kamar depan.

Saya juga merindukan informasi yang cuma bisa saya lahap sambil menikmati kesendirian saya dalam perpustakaan SD yang merangkap kantor guru, atau perpustakaan SMP sembari melirik-lirik ibu petugasnya yang kece, atau perpustakaan daerah yang hanya bisa saya datengin saat ada uang untuk ongkos angkot, atau perpustakaan SLTA saya yang multifungsi sebagai tempat pacaran sembunyi-sembunyi di jam istirahat.

Saya juga rindu menunggu pak pos yang harus ditebak-tebak waktu kedatangannya saat mengantarkan berita dari pacar saya yang jauh, dan hiburan yang jadi candu sekaligus penawar kebosanan saya terhadap teori-teori dan nilai-nilai kuliah saya yang datar hahaha

Atau hari-hari yang berputar-putar antara kampus-kos-mikirin menu makan-membujuk ibu kos agar tidak menaikkan sewa-latihan karate-sok-sokan ikutan festival band-nulis surat-mikirin duit untuk interlokal-merekam lagu-lagu ke kaset C60-bingung dengan kerjaan-nungguin pacar mudik-begadang malam sampai dinihari-lalu ke hutan-ngapalin species apapun-bengong liat pengumuman hasil akhir ujian-menjelajahi kos-kosan temen-nongkrong di kos puteri-mikirin liburan ngapain-ngerusak komputer dosen-dll dst dsb etc..

Saya ngerti semua perubahan dan perkembangan akan merubah sudut pandang dan pola pikir serta cara hidup siapa pun.  Tapi semua orang juga pasti inget masa-masa dimana hidupnya rasanya baik-baik saja tanpa teknologi yang sering efektif di satu sisi tapi sama sekali tidak efisen di sisi lainnya.

Mungkin, pemikiran saya memang kuper, tak bisa move on, terjerat masa lalu atau apalah dan entahlah.  Tapi ada masa dimana hape terbagus adalah merk Nokia dan internet masih pake 0809 delapan sembilan empat kali, intel Pentium 4 adalah dewa, flashdisk 128 mb adalah canggih, dan hidup saya terperangkap di ruang internet kampus nyaris seharian.  Tapi toh saat itu efek teknologi juga baik-baik saja.

Dan saat saya melihat, ada yang menganggap manusia lain lebih tolol dari dirinya, saya pikir rasanya sudah saatnya untuk istirahat untuk sementara dari keriuhan yang mereka ciptakan sendiri itu. 

Yaa daripada saya gatel pengen nunjuk jidat orang yang semena-mena mengumbar kalimat-kalimat jelek gitu sambil bertanya: sepintar apakah dirimu?

Jadi dari pada mikir orang lain goblog, mari ngeblog saja lah lagi.

Komentar

  1. baca 0809 delapan sembilan empat kali dengan nadanya xDDD ketawan banget tuanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha jaman internet luarbyasa mihilnya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti